Bertahun-tahun yang lalu, William Junaedi menganggap semua agama sama,  yang membedakan hanyalah nama-nama Nabi sebagai utusan Tuhan. Namun  kelak, pandangan itu berubah sepenuhnya ketika ia mulai bergaul dengan  internet.
Pada tahun 2008, lelaki berdarah Cina-Betawi itu berhenti dari tempat  kerjanya. Ia membeli sebuah komputer dan melanggan internet.
"Ketika sedang menganggur, sehari-hari saya hanya bermain internet.  Browsing sana-sini, mencari tahu segala hal yang belum saya ketahui,"  tutur Wiliam.
Hingga suatu hari ia menemukan satu laman yaitu forum kumpulan orang  non-Muslim. Dalam forum itu, mereka menjelek-jelekan agama Islam.
Beberapa minggu William aktif memantau forum tersebut. Isinya hanyalah  hujatan dan caci maki terhadap agama Islam. Penghuni forum itu  menampilkan diri seolah-olah mengetahui dan paham betul mengenai sejarah  Islam, Al-quran beserta hadist yang menurut mereka sangat tidak masuk  akal.
Ketika membaca postingan penuh hujatan terhadap Islam, William  menggeleng-gelengkan kepala. "Apa benar yang mereka bicarakan? Saya pun  menjadi semakin penasaran ingin mengetahui kebenarannya.” lanjut pria  berusia 29 tahun itu.
Akal sehat William tak bisa menerima komentar-komentar kasar dari  anggota forum yang ia nilai sangat mengintimidasi dan melecehkan.  William pun melakukan pencarian. Saat itu ia mendapat info alamat email  sebuah live chat perdebatan mengenai Islam. Ternyata di sana jauh lebih  parah.
Salah satu admin live chat, tutur William, mengatakan mereka telah  menemukan satu hadist yang menceritakan bahwa Nabi dulu pernah melakukan  perbuatan asusila terhadap Abu Sofyan saat masih kecil, "Disebutkan  pula bahwa Nabi pernah tidur dengan mayat. Kami memperdebatkan itu  semua," kata si bungsu dari 5 bersaudara ini.
Satu tahun lebih William mengikuti debat di live chat. Berbarengan  dengan itu, toko milik kakaknya bangkrut. William beserta keluarga  akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta. Berbeda saat memantau forum  non-Muslim, kali ini kata-kata di live-chat itu merasuk ke hatinya.
Ketika pindah ke Jakarta, William berada dalam fase ‘kebencian tingkat  tinggi’ terhadap Islam. Sampai-sampai ia selalu berdebat dengan kakak  iparnya yang Muslim.
“Setiap hari saya mendebat kakak ipar saya, mengapa Islam begini?  Mengapa Islam begitu?. Kakak ipar William, menurut dia, sampai terlihat  dilema dan kesulitan dengan kelakuannya yang selalu mendebatnya tiada  henti.
Namun William berhenti juga mendebatkan Islam dan memilih memelajari  Kristen yang sudah lama ia anut. Ia berharap dengan mengetahui Kristen  lebih dalam ia dapat menemukan jawaban atas semua kebenaran Tuhan.  Tetapi, William mengaku tak mendapat apapun.
“Awalnya saya ingin memperdalam ilmu agama saya, tetapi apa yang saya  peroleh? Semua nihil. Saya tidak mendapat jawaban yang masuk akal dari  agama saya sebelumnya," ujar William. "Saat membaca alkitab saya hanya  merasa seperti membaca novel, tidak ada yang spesial” ungkap William.
Kebimbangan dengan agamanya justru mendorong William mencari tahu Islam  lebih lanjut. Dj sisi lain ia juga tertarik dengan Muslimah berjilbab  dan mengunduh foto-foto wanita berkerudung serta menyimpannya dalam satu  folder. Keisengannya itu ternyata diketahui oleh kakak iparnya.
“Saat itu kakak ipar saya bongkar-bongkar komputer, dia menemukan folder  koleksi foto wanita berkerudung yang saya miliki," tutur William.  Kontan kakak ipar William pun menanyakan perihal itu kepadanya. "Tapi  saat itu saya membantahnya," kenang William
Ketika mengingat forum ‘non-Muslim’, William terbersit untuk mencari  forum Muslim. Ia menemukan satu chatt room khusus pemeluk Islam, bernama  ‘café Islam’. Di dalam forum itu ia banyak bertanya mengenai agama  Islam. Hingga William memutuskan bertemu salah satu anggota chatt room  untuk berbagi langsung.
“Berbeda dengan forum non-Muslim yang saya temukan sebelumnya, di ‘café  Islam’ tidak ada makian kasar untuk agama non-muslim” cerita William
Pertemuan William dengan salah satu anggota ‘café Islam’ membuatnya  terkesan. Anggota itu juga memberikan sebuah buku kepada William,  berjudul “Saksikan Aku Sebagai Muslim”.
“Saya senang dengan pertemuan itu, berbincang dengan orang Islam yang  membuat saya semakin tertarik dengan Islam," akunya "Ditambah lagi, dia  memberikan saya buku. Walaupun pada saat itu saya kebingungan  menyimpannya. Karena takut ketahuan orang di rumah” tutur William.
Usai pertemuan itu William kian intens mendalami Islam, hingga muncul  keinginan untuk memeluk Islam. Dorongan itu kian kuat ketika ia--yang  mulai sering melamun di atas rumahnya--mendengar suara orang mengaji. Di  kuping William, suara itu terdengar merdu. Saat itu pula terbesit di  benak William untuk berdoa kepada Allah.
“Suara lantunan ayat Al Qur'an itu terdengar sangat berirama dan enak  sekali di dengarnya," ungkap William. Ia tak pernah mendengar semacam  itu di agamanya." Saya pun langsung berdoa dalam hati ‘ya Tuhan, kalau  memang ini Agama yang benar dan merupakan karuniamu tolong dekatkan aku  dengan Islam, jika bukan maka jauhkanlah” kenang William
Beberapa waktu setelah itu, William membuat sebuah akun Facebook, di  sana ia bergabung dengan group ‘Mualaf Indonesia’. Lagi-lagi ia banyak  menanyakan mengenai Islam dan mengutarakan keinginannya untuk memeluk  Islam
“Awalnya saya berpikir, lucu juga kalau muka Cina seperti saya pakai  kopiah. Tapi ternyata di Mualaf Indonesia banyak orang-orang seperti  saya (Cina-red) dan mereka memeluk Islam. Saya jadi tak merasa asing,”  tuturnya
Keinginan William masuk Islam mendapat sambutan hangat dari anggota grup  Mualaf Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 13 September 2009, William  di-Islamkan oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan melakukan  khitan pada 5 November 2009.
Resmi menjadi Muslim, William menceritakan keputusan besar itu kepada  orang tua. Saat itu, ibu William marah besar dan mogok bicara dengan  William. Sementara ayahnya lebih membebaskan William memilih.
“Mama tidak mau bicara sama saya, terlihat sekali kalau mama kecewa,"  tutur William. Ayahnya tidak melarang, karena ayah William rupanya  pernah menjadi seorang muslim. "Tetapi lantaran tidak ada yang  membimbingnya akhirnya ia menjadi murtad” kata William
William mengaku berat ketika keputusannya tidak disetujui oleh sang ibu.  Tapi William tak berputus asa. Saat hubungan dengan ibunya menegang,  William mengambil wudhu dan berdoa kepada Allah agar membukakan pintu  hati ibunya.
Doa yang dipanjatkan William ternyata dijabahi Allah. Hanya dua hari  berselang, ibunya tak sanggup lagi mogok bicara dengannya. Akhirnya ibu  dan anak itu pun berbicara dari hati ke hati dan ibunya pun menerima  keputusan William.
“Setelah mama bisa menerima saya sebagai seorang muslim saya menjadi  lega, meski banyak teman-teman saya yang juga keturunan Cina mengucilkan  dan memutuskan silaturahmi dengan saya.” ujar William Walaupun ada yang  tak menyukai keputusan William, tak lantas mengendurkan semangatnya  untuk mempelajari Islam.
Setelah memeluk agama Islam, William kian merasakan kedekatan Allah  terhadap dirinya. Ia mengaku menjadi Muslim itu nikmat. “Yang paling  luar biasa, ketika shalat berjamaah dimasjid. Semua orang Muslim, mulai  pedagang, pegawai bahkan pejabatpun shalat berdampingan tanpa ada  perbedaan,” ujar William
Tak lama setelah ia menjadi Muslim, ia merasa kian mendapat banyak  berkah. William mendapat panggilan kerja di salah satu SMA Negeri di  Jakarta sebagai guru bahasa Inggris.
“Memang Allah tak pernah tidur, ia akan menolong setiap umatnya yang  membutuhkannya. Kita hanya perlu berdoa dan bersabar. Sama seperti saya  yang harus berdoa dan bersabar demi menemukan agama yang benar”  tuturnya.
Saat ini William terus mempelajari Islam. Ditemani salah satu rekan  kerjanya, William aktif mengikuti kegiatan pengajian yang ada di  masjid-masjid. 
http://muslim-mualaf.blogspot.com/2011/03/sebelumnya-aktif-di-forum-penghujat.html
Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..
BalasHapus